Rabu, 29 September 2010

USAHA, ENERGI dan DAYA


USAHA, ENERGI dan DAYA

A.     Usaha
Perhatikanlah seorang bapak tua yang mendorong sebuah balok. Orang tersebut dikatakan telah melakukan kerja atau usaha. Namun perhatikan pula gambar Obama yang mendorong dinding tembok dengan sekuat tenaga. Pak Obama yang mendorong dinding tembok dikatakan tidak melakukan usaha atau kerja. Meskipun orang tersebut mengeluarkan gaya tekan yang sangat besar, namun karena tidak terdapat perpindahan kedudukan dari tembok, maka orang tersebut dikatakan tidak melakukan kerja.




Kata kerja memiliki berbagai arti dalam bahasa sehari-hari, namun dalam fisika kata kerja diberi arti yang spesifik untuk mendeskripsikan apa yang dihasilkan gaya ketika gaya itu bekerja pada suatu benda. Kata ’kerja’ dalam fisika disamakan dengan kata usaha. Kerja atau Usaha secara spesifik dapat juga didefinisikan sebagai hasil kali besar perpindahan dengan komponen gaya yang sejajar dengan perpindahan.
Jika suatu gaya F menyebabkan perpindahan sejauh s, maka gaya F melakukan usaha sebesar W, yaitu


Persamaan usaha dapat dirumuskan sebagai berikut.
W = SF . s
W = usaha (joule)
F = gaya yang sejajar dengan perpindahan (N)
s = perpindahan (m)
Jika suatu benda melakukan perpindahan sejajar bidang horisontal, namun gaya yang diberikan membentuk sudut a terhadap perpindahan, maka besar usaha yang dikerjakan pada benda adalah :
W = F . cos a .
 
B. Energi
Energi merupakan salah satu konsep yang penting dalam sains. Meski energi tidak dapat diberikan sebagai suatu definisi umum yang sederhana dalam beberapa kata saja, namun secara tradisional, energi dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk melakukan usaha atau kerja. Untuk sementara suatu pengertian kuantitas energi yang setara dengan massa suatu benda kita abaikan terlebih dahulu, karena pada kesempatan ini, hanya akan dibicarakan energi dalam cakupan mekanika klasik.
Cobalah kalian sebutkan beberapa jenis energi yang kamu kenal ! Apakah energi-energi yang kalian kenal bersifat kekal, artinya ia tetap ada namun dapat berubah wujud ? Jelaskanlah salah satu bentuk energi yang kalian kenali dalam melakukan suatu usaha atau gerak!
Beberapa energi yang akan dibahas dalam tulisan kali ini adalah sebagai berikut.
1. Energi Potensial
Energi potensial adalah energi yang berkaitan dengan kedudukan suatu benda terhadap suatu titik acuan. Dengan demikian, titik acuan akan menjadi tolok ukur penentuan ketinggian suatu benda.
Misalkan sebuah benda bermassa m digantung seperti di bawah ini.

Energi potensial dinyatakan dalam persamaan:
Ep = m . g . h
Ep = energi potensial (joule)
m = massa (joule)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = ketinggian terhadap titik acuan (m)
Persamaan energi seperti di atas lebih tepat dikatakan sebagai energi potensial gravitasi. Di samping energi potensial gravitasi, juga terdapat energi potensial pegas yang mempunyai persamaan:

Ep = ½ . k. Dx2 atau Ep = ½ . F . Dx
Ep = energi potensial pegas (joule)
k = konstanta pegas (N/m)
Dx = pertambahan panjang (m)
F = gaya yang bekerja pada pegas (N)
Di samping energi potensial pegas, juga dikenal energi potensial gravitasi Newton, yang berlaku untuk semua benda angkasa di jagad raya, yang dirumuskan:
Ep = – G M.m / r2
2. Energi Kinetik
Energi kinetik adalah energi yang berkaitan dengan gerakan suatu benda. Jadi, setiap benda yang bergerak, dikatakan memiliki energi kinetik. Meski gerak suatu benda dapat dilihat sebagai suatu sikap relatif, namun penentuan kerangka acuan dari gerak harus tetap dilakukan untuk menentukan gerak itu sendiri.
Persamaan energi kinetik adalah :
Ek = ½ m v2
Ek = energi kinetik (joule)
m = massa benda (kg)
v = kecepatan gerak suatu benda (m/s)
3. Energi Mekanik
Energi mekanik adalah energi total yang dimiliki benda, sehingga energi mekanik dapat dinyatakan dalam sebuah persamaan:
Em = Ep + Ek
Energi mekanik sebagai energi total dari suatu benda bersifat kekal, tidak dapat dimusnahkan, namun dapat berubah wujud, sehingga berlakulah hukum kekekalan energi yang dirumuskan:
Ep1 + Ek1 = Ep2 + Ek2
Mengingat suatu kerja atau usaha dapat terjadi manakala adanya sejumlah energi, maka perlu diketahui, bahwa berbagai bentuk perubahan energi berikut akan menghasilkan sejumlah usaha, yaitu:
W = F . s
W = m g (h1 – h2)
W = Ep1 – Ep2
W = ½ m v22 – ½ m v12
W = ½ F Dx
W = ½ k Dx2
Keterangan :
W = usaha (joule)
F = gaya (N)
m = massa benda (kg)
g = percepatan gravitasi (umumnya 10 m/s2 untuk di bumi, sedang untuk di planet
lain dinyatakan dalam persamaan g = G
Hubungan antara Energi dengan Usaha
Sebelumnya telah disebutkan bahwa energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha. Bayangkan sebuah bola berada di atas lantai. Bola tersebut kemudian digerakkan ke atas dengan gaya F, akibatnya bola berpindah setinggi h. Hal ini berarti kita melakukan usaha untuk memindahkan bola dari lantai sampai setinggi h. Ketika bola bergerak, bola memiliki energi kinetik. Pada saat bola berada setinggi h, bola memiliki energi potensial. Besarnya usaha yang diperlukan untuk memindahkan bola sama dengan selisih energi kinetiknya atau selisih energi potensialnya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa besarnya usaha sama dengan besarnya perubahan energi pada benda.

∆EP = ∆Ek = W = F . s


Daya
Daya adalah kemampuan untuk mengubah suatu bentuk energi menjadi suatu bentuk energi lain. Sebagai contoh, jika terdapat sebuah lampu 100 watt yang efisiensinya 100 %, maka tiap detik lampu tersebut akan mengubah 100 joule energi listrik yang memasuki lampu menjadi 100 joule energi cahaya. Semakin besar daya suatu alat, maka semakin besar kemampuan alat itu mengubah suatu bentuk energi menjadi bentuk energi lain.
Daya adalah perubahan energi potensial atau energi kinetik tiap satu satuan waktu. Dengan demikian, daya didefinisikan sebagai usaha yang dilakukan tiap satuan waktu. Daya merupakan besaran fisika yang mempunyai satuan J/s atau watt. Secara matematis daya dapat dituliskan sebagai berikut.

P = W/t
Keterangan:
P: daya (J/s atau watt)
t : waktu (s)

Semakin besar daya yang dimiliki oleh suatu benda, semakin besar pula kemampuan benda tersebut untuk mengubah suatu bentuk energi menjadi bentuk energi lain.


Angka Penting

Angka Penting
A.Definisi Angka Penting
Pengertian Angka Penting
Angka penting adalah bilangan yang diperoleh dari hasil pengukuran yang terdiri dari angka-angka penting yang sudah pasti (terbaca pada alat ukur) dan satu angka terakhir yang ditafsir atau diragukan. Bila kita mengukur panjang suatu benda dengan mistar berskala mm (mempunyai batas ketelitian 0,5 mm) dan melaporkan hasilnya dalam 4 angka penting, yaitu 114,5 mm. Jika panjang benda tersebut kita ukur dengan jangka sorong (jangka sorong mempunyai batas ketelitian 0,1 mm) maka hasilnya dilaporkan dalam 5 angka penting, misalnya 114,40 mm, dan jika diukur dengan mikrometer sekrup (Mikrometer sekrup mempunyai batas ketelitian 0,01 mm) maka hasilnya dilaporkan dalam 6 angka penting, misalnya 113,390 mm. Ini menunjukkan bahwa banyak angka penting yang dilaporkan sebagai hasil pengukuran mencerminkan ketelitian suatu pengukuran.

Makin banyak angka penting yang dapat dilaporkan, makin teliti pengukuran tersebut. Tentu saja pengukuran panjang dengan mikrometer sekrup lebih teliti dari jangka sorong dan mistar. Pada hasil pengukuran mistar tadi dinyatakan dalam bilangan penting yang mengandung 4 angka penting : 114,5 mm. Tiga angka pertama, yaitu: 1, 1, dan 4 adalah angka eksak/pasti karena dapat dibaca pada skala, sedangkan satu angka terakhir, yaitu 5 adalah angka taksiran karena angka ini tidak bisa dibaca pada skala, tetapi hanya ditaksir.

B. Aturan Angka Penting :
1. Semua angka yang bukan nol adalah angka penting,
Contoh : 789,234 = 6 angka penting, 1234 = 4 angka penting
2. Angka nol di sebelah kanan tanda desimal dan tidak diapit bukan angka nol bukan angka penting,
Contoh : 25,00 = 2 angka penting
77,000 = 2 angka penting
7700 = 4 angka penting ( kog bisa ? karena tidak ada tanda desimalnya)
7700,00 = 4 angka penting
3. Angka nol yang terletak di sebelah kiri angka bukan nol atau setelah tanda desimal bukan angka penting.
Misal : 0,00345 = 3 angka penting
0,0560003 = 6 angka penting (karena angka nol diapit oleh angka bukan nol)
0,00007500 = 4 angka penting
4. Angka nol yang berada di antara angka bukan nol termasuk angka penting. Misal : 0,009006 = 4 angka penting
5. Dalam penjumlahan dan pengurangan angka penting, hasil operasi dinyatakan dalam jumlah angka penting yang paling sedikit sebagaimana banyaknya angka penting dari bilangan-bilangan yang dioperasikan dan hasilnya dinyatakan memiliki 1 angka perkiraan dan 1 angka yang meragukan. Contoh : 3,725 + 3,21 = 6,935 dan hasilnya ditulis sebagai 6,93
6. Dalam perkalian dan pembagian, hasil operasinya sama dengan operasi pada penjumlahan dan pengurangan dimana hasilnya harus mempunyai angka penting sebanyak angka penting yang paling sedikit. Contoh : 6,25 x 8,123 = …
6,25 = mengandung 3 angka penting
8,123 = mengandung 4 angka penting
Jika dikalikan, hasilnya diperoleh menjadi 50,76875 maka hasilnya ditulis menjadi 50,77 ( kenapa tidak 50, 76 ? karena pembulatan yang akan kita bahas berikut...)
7. Batasan jumlah angka penting bergantung dengan tanda yang diberikan pada urutan angka dimaksud. Misal : 1256= 4 angka penting
1256 = 3 angka penting (garis bawah di bawah angka 5) atau
dituliskan seperti 1256 = 3 angka penting (angka 5 dipertebal)

C. Notasih Ilmiah
Pengukuran dalam fisika terbentang mulai dari ukuran partikel yang sangat kecil, seperti massa elektron, sampai dengan ukuran yang sangat besar, seperti massa bumi. Penulisan hasil pengukuran benda sangat besar, misalnya massa bumi kira-kira 6.000.000.000 000.000.000.000.000 kg atau hasil pengukuran partikel sangat kecil, misalnya massa sebuah elektron kira-kira 0,000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.911 kg memerlukan tempat yang lebar dan sering salah dalam penulisannya. Untuk mengatasi masalah tersebut, kita dapat menggunakan notasi ilmiah atau notasi baku.
Dalam notasi ilmiah, hasil pengukuran dinyatakan sebagai : a, . . . . x 10n
di mana :
a adalah bilangan asli mulai dari 1 – 9
n disebut eksponen dan merupakan bilangan bulat dalam persamaan tersebut,
10n disebut orde besar
Contoh :
Massa bumi = 5,98 x1024
Massa elektron = 9,1 x 10-31
0,00000435 = 4,35 x 10-6
345000000 = 3,45×108

D. Pembulatan
Dalam kehidupan sehari-hari kita juga sering ketemu dengan bilangan-bilangan pecahan yang memiliki angka desimal, dan bilangan dibelakang koma bisa saja tidak sama antara satu bilangan dengan bilangan lainnya, untuk itu diperlukan aturan dalam statistik untuk membulatkan bilangan.
Apa yang dimaksud "Pembulatan" ?
Pembulatan artinya mengurangi cacah bilangan namun nilainya hampir sama. Hasil yang diperoleh menjadi kurang akurat, tetapi akan lebih mudah digunakan.

Contoh: 73 dibulatkan ke sepuluh terdekat adalah 70, karena 73 lebih mendekati 70 daripada 80.
Aturan dasar
Ada beberapa aturan dasar untuk pembulatan, tapi di sini kita hanya membahas aturan dasar, yakni yang paling sering digunakan...
Cara membulatkan bilangan
• Tentukan angka terakhir yang akan dipertahankan
• Tambahkan 1 jika angka berikutnya adalah 5 atau lebih (ini disebut pembulatan ke atas)
• Biarkan sama jika angka berikutnya kurang dari 5 (ini disebut pembulatan ke bawah)
Atau, jika angka pertama yang dihilangkan adalah 5 atau lebih, maka tambahkan angka sisa yang terakhir dengan 1).
Pembulatan desimal
Pertama yang harus diketahui untuk membulatkan ke puluhan, atau ratusan, dll. Atau bisa saja "banyak tempat desimal". Artinya, berapa jumlah bilangan yang akan tersisa pada hasil yang diperoleh.

Contoh Karena...
3,1416 dibulatkan ke ratusan, hasilnya 3,14 angka berikutnya (1) kurang dari 5
1,2635 dibulatkan ke puluhan, hasilnya 1,3 angka berikutnya (6) adalah 5 atau lebih
1,2635 dibulatkan menjadi 3 tempat desimal, hasilnya 1,264 angka berikutnya (5) adalah 5 atau lebih
Pembulatan bilangan bulat
Kita dapat membulatkan menjadi puluhan, ratusan, dll., Dalam hal ini replace the angka yang dipindahkan dengan nol.
Contoh Karena...
134,9 dibulatkan ke puluhan, hasilnya 130 angka berikutnya (4) kurang dari 5
12.690 dibulatkan ke ribuan, hasilnya 13.000 angka berikutnya (6) adalah 5 atau lebih
1,239 dibulatkan ke satuan, hasilnya 1 angka berikutnya (2) kurang dari 5
Pembulatan angka penting
Untuk membulatkan "banyak" angka penting, hitung banyaknya angka dari kiri ke kanan, kemudian bulatkan. (Catatan: jika terdapat nol di belakang koma (misalnya 0,006), jangan hitung karena ditulis hanya untuk menampilkan seberapa kecil bilangan tersebut).
Contoh Karena
1,239 dibulatkan menjadi 3 angka penting, hasilnya 1,24 angka berikutnya (9) adalah 5 atau lebih
134,9 dibulatkan menjadi 1 angka penting, hasilnya 100 angka berikutnya (3) kurang dari 5
0,0165 dibulatkan menjadi 2 angka penting, hasilnya 0,017 angka berikutnya (5) adalah 5 atau lebih

Senin, 27 September 2010

Teori Relativitas Einstein

Teori Relativitas Einstein adalah teori yang sangat terkenal, tetapi sangat sedikit yang kita pahami. Utamanya, teori relativitas ini merujuk pada dua elemen berbeda yang bersatu ke dalam sebuah teori yang sama: relativitas umum dan relativitas khusus. Theori relativtas khusus telah diperkenalkan dulu, dan kemudian berdasar atas kasus-kasus yang lebih luas diperkenalkan teori relativitas umum.
Konsep teori relativitas
• Teori relativitas khusus Einstein-tingkah laku benda yang terlokalisasi dalam kerangka acuan inersia, umumnya hanya berlaku pada kecepatan yang mendekati kecepatan cahaya.
• Transforasi Lorentz-persamaan transformasi yang digunakan untuk menghitung perubahan koordinat benda pada kasus relativitas khusus.
• Teori relativitas umum Einstein-Teori yang lebih luas, dengan memasukkan graviti sebagai fenomena geometris dalam sistem koordinat ruang dan waktu yang melengkung, juga dimasukkan kerangka acuan non inersia (misalnya, percepatan).
• Prinsip relativitas fundamental.
Apakah relativitas itu?
Relativitas klasik (yang diperkenalkan pertama kali oleh Galileo Galilei dan didefinisikan ulang oleh Sir Isaac Newton) mencakup transformasi sederhana diantara benda yang bergerak dan seorang pengamat pada kerangka acuan lain yang diam (inersia). Jika kamu berjalan di dalam sebuah kereta yang bergerak, dan seseorang yang diam diatas tanah (di luar kereta) memperhatikanmu, kecepatanmu relatif terhadap pengamat adalah total dari kecepatanmu bergerak relatif terhadap kereta dengan kecepatan kereta relatif terhadap pengamat. Jika kamu berada dalam kerangka acuan diam, dan kereta (dan seseorang yang duduk dalam kereta) berada dalam kerangka acuan lain, maka pengamat adalah orang yang duduk dalam kereta tersebut.
Permasalahan dengan relatifitas ini terjadi ketika diaplikasikan pada cahaya, pada akhir 1800-an, untuk merambatkan gelombang melalui alam semesta terdapat substansi yang dikenal dengan eter, yang mempunyai kerangka acuan(sama seperti pada kereta pada contoh di atas). Eksperimen Michelson-Morley, bagaimanapun juga telah gagal untuk mendeteksi gerak bumi relatif terhadap eter, dan tak ada seorangpun yang bisa menjelaskan fenomena ini. Ada sesuatu yang salah dalam interpretasi klasik dari relatifitas jika diaplikasikan pada cahaya…dan kemudian muncullah pemahaman baru yang lebih matang setelah Einstein datang untuk menjelaskan fenomena ini.
Pengenalan tentang relativitas khusus
Pada tahun 1905, albert eintein mempubilkasikan (bersama dengan makalah lainnya) makalah yang berjudul, “On the Electrodynamics of Moving Bodies” atau dalam bahasa indonesianya kurang lebih demikian,”Elektrodinamika benda bergerak” dalam jurnal Annalen der physik. Makalah yang menyajikan teori relativitas khusus, berdasarkan dua postulat utama:
Postulat Einstein
Prinsip relativtas (pestulat pertama): Hukum-hukum fisika adalah sma untuk setiap kerangka acuan
Prinsip kekonstanan kecepatan cahaya (postulat kedua): Cahaya dapat merambat dalam vakum (misalnya, ruang vakum, atau “ruang bebas”), kecepatan cahaya dinotasikan dengan c, yang konstan terhadap gerak benda yang meiliki radiasi.
sebenarnya, makalah tersebut menyajikan lebih formal, formulasi matematika dari postulat tersebut. Bentuk dari postulat mungkin sedikit berbeda dari buku teks yang satu dengan yang lain karena translasi dari bentuk matematika Jerman dengan bentuk Inggris yang selama ini sering kita lihat.
Postulat kedua sering ditulis sembarangan dengan memasukkan bahwa kecepatan cahaya dalam ruang hampa adalah c untuk setiap kerangka acuan. Sebenarnya postulat ini adalah berasal dari dua postulat, bukan dari postulat kedua itu sendiri.
Postulat pertama kelihatan lebih masuk akal, tetapi bagaimanapun juga postulat kedua merupakan revolusi besar dalam ilmu fisika. Einstein sudah memperkenalkan teori foton cahaya dalam makalahnya pada efek fotolistrik (yang menghasilkan kesimpulan ketidakperluan eter). Postulat kedua, adalah sebuah konsekuensi dari foton yang tak bermassa bergerak dengan kecepatan c pada ruang hampa. Eter tidak lagi memiliki peran khusus sebagai kerangka acuan inersia “mutlak” alam semesta, jadi bukan hanya tidak perlu, tetapi juga secara kualitatif tidak berguna di dalam relativitas khusus.
Adapun makalah tersebut adalah untuk menggabungkan persamaan Maxwell untuk listrik dan magnet dengan gerak elektron dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya. Hasil dari makalah Einstein adalah memperkenalkan transformasi koordinat baru, dinamakan transformasi Lorentz, antara kerangka acuan inersia. Pada kecepatan lambat, transformasi ini pada dasarnya identik dengan moel klasik, untuk kecepetan yang mendekati kecepatan cahaya, menghasilkan nilai yang berbeda secara radikal.
Efek dari Relativitas Khusus
• Relativitas khusus menghasilkan beberapa konsekuensi dari penggunaan transformasi Lorentz pada kecepatan tinggi (mendekati kecepatan cahaya). Diantaranya adalah :
• Dilatasi waktu (termasuk “paradok kembar” yang terkenal)
• Konstraksi panjang
• Transformasi kecepatan
• Efek doppler relativistk
• Simultanitas dan sinkronisasi waktu
• Momentum relativistik
• Energi kinetik relativistik
• Massa relativistik
• Energi total relativistik
Selain itu, manipulasi aljabar sederhana dari konsep-konsep di atas menghasilkan dua hasil signifikan yang pantas dijelaskan sendiri.
Hubungan Massa-Energi
Enstein mampu menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara massa dan energi, melalui rumus yang sangat terkenal E=mc2. Hubungan ini telah dibuktikan dengan peristiwa yang sangat dramatis di dunia, ketika bom nuklir melepaskan energi dari massa di Hiroshima dan Nagasaki pada akhir perang dunia kedua.
Kecepatan Cahaya
Tak ada objek bermassa yang dapat bergerak dipercepat menuju kecepatan cahaya. Hanya objek tak bermassa, seperti foton, yang dapat bergerak dengan kecepatan cahaya. (foton tidak bergerak dipercepat menuju kecepatan cahaya, tetapi foton selalu bergerak dengan kecapatan cahaya).
Tetapi bagi objek fisis, kecepatan cahaya adalah terbatas. Energi kinetik pada kecepatan cahaya menjadi tak terbatas, jadi tidak pernah dapat dicapai dengan percepatan.
Beberapa telah menunjukkan bahwa sebuah objek secara teori dapat bergerak melebihi kecepatan cahaya, tetapi sejauh ini tidak ada entitas fisik yang dapat menujukkan itu.
Adopsi Relativitas Khusus
Pada 1908, Max Plank mengaplikasikan bentuk “teori relativitas” untuk menjelaskan konsep relativitas khusus, karena aturan kunci dari relativitas memainkan peran dalam konsep tersebut. Pada waktu itu, tentunya bentuk yang diaplikasikan hanya pada relativitas khusus, karena memang belum terdapat relativitas umum.
Relativitas Einstein tidak segera diterima oleh fisikawan secara keseluruhan, karena kelihatan sangat teoretis dan conterintuitif. Kemudian Einstein menerima penghargaan Nobel pada 1921, khususnya penyelesaiannya untuk efek fotolistrik dan kontribusinya pada fisika teori. Tetapi Relativitas masih menjadi kontroversi untuk menjadi referensi spesifik.
Seiring berjalannya waktu, bagaimanapun juga, presiksinya terhadap relativitas khusus akhirya menjadi kenyataan. Misalkan, jam terbang di selruh dunia telah menunjukkan adanya perlambatan dengan durasi yang diprediksi oleh teori relativitas.
Albert Einstein tidak menciptakan sendiri transformasi koordinat yang dibutuhkan untuk relativitas khusus. Dia tidak harus melakukannya, karena transformasi yang dibutukan telah ada sebelumnya. Einstein menjadi seorang yang ahli dalam pekerjaannya yang terdahulu dan menyesuaikan diri pada situasi yang baru, dan juga dengan transformasi Lorentz seperti yang telah Planck gunakan pada 1900 untuk menyelesaikan permasalahan bencana ultraviolet pada radiasi benda hitam, Einstein merancang solusi untuk efek fotolistrik, dan dengan demikian dia telah mengembangkan teori foton untuk cahaya.
Asal Mula Transformasi Lorentz
Transformasi Lorentz sebenarnya pertama kali telah diperkenalkan oleh Joseph Larmor pada 1897. Versi yang sedikit berbeda telah diperkenalkan pada beberapa dekade sebelumnya oleh Woldemar Voigt, tetapi versinya memiliki bentuk kuadrat pada persamaan dilatasi waktu. Tetapi, persamaan dilatasi waktu kedua versi tersebut dapat ditunjukkan sebagai invarian dalam persamaan Maxwell.
Seorang Matematikawan dan fisikawan Hendrik Antoon Lorentz mengusulkan gagasan “waktu lokal” untuk menjelaskan relatif simultanitas pada 1895, walaupun dia juga bekerja secara terpisah pada transformasi yang sama untuk menjelaskan hasil “nol” pada percobaan Michelson dan Morley. Dia mengenalkan transformasi koordinatnya pada 1899, dan menambahkan dilatasi waktu pada 1904.
Pada 1905, Henri Poincare memodifikasi formulasi aljabar dan menyumbangkannya kepada Lorentz dengan nama “Transformasi Lorentz,” formulasi Poincare pada transformasi tersebut pada dasarnya identik dengan apa yang digunakan Einstein.
Transformasi Lorentz tersebut menggunakan sistem koordinat empat dimensi, yaitu tiga koordinat ruang (x, y, dan z) dan satu koordinat waktu (t). Koordinat baru ditandai dengan tanda apostrof diucapkan “abstain,” seperti x’ dibaca “x-abstain.” Pada contoh dibawah ini, kecepatan adalah dalam arah x’, dengan besar u:
x’=(x-ut)/√(1-u2/c2 )
y’=y
z’=z
t’={t-(u/c^2 )x}/√(1-u2/c2)
Transformasi tersebut hanya untuk demonstrasi. Aplikasi dari persamaan tersebut akan ditangani secara terpisah. Bentuk √((1-u2/c2) sering muncul dalam relativitas sehingga dilambangkan dengan simbol yunani γ (dibaca gamma) dalam beberapa penyajian.
Perlu diingat bahwa pada kasus u << c (u jauh lebih kecil dibandingkan c), maka u2/c2 akan menjadi sangat kecil sehingga di dalam bentuk akar akan menghasilkan nilai satu, maka nilai γ akan menjadi satu. Oleh karena itu, dilatasi ruang dan waktu menjadi sangat tidak berpengaruh untuk benda yang bergerak jauh dibawah kecepatan cahaya.
Konsekuensi dari Transformasi Lorentz
Relativitas khusus menghasilkan beberapa konsekuensi dari penggunaan Transformasi Lorentz pada kecepatan tinggi (mendekati kecepatan cahaya). Diantaranya adalah :
• Dilatasi waktu (termasuk “paradok kembar” yang terkenal)
• Konstraksi panjang
• Transformasi kecepatan
• Efek doppler relativistk
• Simultanitas dan sinkronisasi waktu
• Momentum relativistik
• Energi kinetik relativistik
• Massa relativistik
• Energi total relativistik
Kontroversi Lorenz dan Einstein
Beberapa orang mengatakan bahwa sebenarnya sebagian besar pekerjaan dari relativitas khusus yang telah dikerjakan einstein telah ada dalam transformasi Lorentz. Konsep dilatasi dan simultanitas untuk pergerakan benda telah disebutkan dan secara matematis telah dikembangkan oleh Lorentz dan Poincare. Beberapa orang mengganggap bahwa Einstein adalah seorang plagiator.
Tentunya terdapat validitas untuk tuduhan tersebut. Tentu saja, revolusi besar Einstein dibangun berdasarkan pekerjaan-pekerjaan orang lain, dan Einstein mendapatkan banyak hasil atas apa yang telah mereka hasilkan secara kasar.
Pada waktu yang sama, tetapi harus dipertimbankan bahwa Einstein mengambi konsep-konsep dasar ini dan memebangunnya menjadi sebuah kerangka teori yang menjadikan konsep-konsep tersebut untuk bukan hanya sekedar trik matematis untuk menyelamatkan dying teori (teori sekarat) seperti teori eter, melainkan menggunakan aspek-aspek fundamental alam pada tempatnya. Terdapat ketidakjelasan bahwa Larmor, Lorentz, atau Poincare yang dimaksudkan agar berani bergerak, namun sejaraha telah memberikan penghargaan kepada Einstein atas wawasan dan keberainannya.
Pada 1905, Teori Einstein (relativitas khusus), dia menunujukkan bahwa diantara kerangka acuan inersia tidak terdapat kerangka acuan “utama.” Perkembangan dari relativitas umum terjadi, sebagian sebagai upaya untuk menunjukkan bahwa ini benar di antara non-inersia (yaitu mempercepat) kerangka acuan juga.

PAKET KEGIATAN RAMADHAN (PAKAR) 1431 H REMAJA MESJID NURUL YAKIN


PAKET KEGIATAN RAMADHAN (PAKAR) 1431 H
REMAJA MESJID NURUL YAKIN

I.       Dasar Pemikiran
Bulan Ramadhan telah tiba, dengan rasa suka cita kita bersyukur kehadirat Allah SWT yang telah berkenan mempertemukan kita dengan bulan Ramadhan yang didalamnya ada kewajiban berpuasa selama 1 (satu) bulan penuh bagi orang-orang yang beriman guna menjalankan rukun islam yang ke tiga, menyehatkan tubuh kita dan mendapatkan ampunan serta kasih sayang sekaligus terbebas dari siksa api neraka. Sungguh sangatlah merugi bagi orang yang menyia-nyiakan bulan yang Suci ini.
Untuk itu Remaja Mesjid Nurul Yakin lingkungan Raberas menggulirkan program-program dalam menyambut dan mengisi bulan  Ramadhan  ini  dengan  kegiatan-kegiatan  positif,  karena  kami  merasa  berkewajiban  untuk menghadirkan kegiatan-kegiatan bernuansa islami dan mendidik sebagai bagian dari implementasi nyata visi dan misi Remaja Mesjid Nurul Yakin lingkungan Raberas, mengarahkan para anak-anak,   remaja dan masyarakat kepada hakekat mengisi bulan Ramadhan dengan sebaik-baiknya.

Adalah “PAKAR” satu Paket Kegiatan Ramadhan - merupakan rangkaian kegiatan yang diperuntukan bagi masyarakat lingkungan Raberas diperuntukan baik bagi anak-anak, para remaja, maupun orang tua. Sebagai kegiatan untuk menggugah semangat warga dengan beragam kegiatan antara lain : pembuatan spanduk, gotong royong, tadarus, qultum, lombah ceramah, adzan, hafalan surat-surat pendek, dan lombah ceramah.

Besar harapan kami kegiatan ini dapat menfasilitasi anak-anak dan para remaja serta masyarakat dalam memanfaatkan  Ramadhan  sebagai  lahan  menanam  kebajikan  dan  pahala  serta  bagian  dari  proses membersihkan diri  guna meraih kemenangan.

II.     Nama Kegiatan
Paket Kegiatan Ramadhan (PAKAR) 1431 H

III.   Tema Kegiatan
”Jagalah Diri, Bersikan Hati, Perbanyak Amal-Ibadah, Raih Kemenangan”





IV.   Maksud dan Tujuan Kegiatan
Adapun maksud dan tujuan diadakannya Paket Kegiatan Ramadhan ( PAKAR ) ini adalah sebagai berikut:
1.     Meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT
2.     Meningkatkan kepedulian sosial dan kepekaan terhadap permasalah-permasalahan SOSIAL masyarakat
3.     Meningkatkan syiar Islam dan menghidupkan bulan Ramadhan
4.     Menjalin dan mempererat ukhuwah islamiyah
5.     Menambah wawasan ke Islaman masyarakat.

V.     Bentuk Kegiatan
1. Gotong Royong
     Hari              : Selasa
     Tanggal         : 10 Agustus 2010
     Jam              : 16.00 – 17.30 WIB
     Pelaksana      : Masyarakat Lingkungan Raberas
     Tempat         : Masjid Nurul Yakin
     Konsep Acara         :
-   Membersikan masjid sehari sebelum bulan puasa.
2. Pembuatan Spanduk
     Hari              : Selasa
     Tanggal         : 10 Agustus 2010
     Pelaksana      : Remaja Masjid Lingkungan Raberas
     Konsep Acara         :
-   Spanduk dipasang di depan Masjid.
3. Qultum
     Hari              : Setiah hari selama bulan ramadhan
     Tanggal         : 10 Agustus – 9 September2010
     Jam              : 20.00 WIB
     Penceramah  : Terlampir
     Tempat         : Masjid Nurul Yakin
     Konsep Acara         :
-   Qultum dilaksankan setelah sholat Isya selama bulan ramadhan
4. Tadarus
     Hari              : Setiap hari selama bulan ramadhan
     Tanggal         : 10 Agustus – 10 September 2010
     Jam              : 21.00 – 00.00 WIB
     Peserta         : Masyarakat Lingkungan Raberas
     Tempat         : Masjid Nurul Yakin
     Konsep Acara         :
-   Tadarus dibagi menjadi dua tempat, satu tempat fasih dan yang kedua tempat kurang fasih dengan satu orang sebagai pembimbing.                      
6. Lomba Adzan
     Hari              : Selasa
     Tanggal         : 24 Agustus 2010
     Jam              : 16.00 – 17.30 WIB
     Peserta         : Anak-anak SD dan SMP
     Tempat         : Masjid Nurul Yakin
     Konsep Acara         :
-   Peserta mengumnadangkan adzan subhu
                                - Peserta akan dinilai oleh dewan juri.
7. Lomba Ceramah
     Hari              : Rabu – Jum’at
     Tanggal         : 25- 27 Agustus 2010
     Jam              : 16.00 – 17.30 WIB
     Peserta         : Anak-anak SMP, SMA, Umum dan Ketua RT
     Tempat         : Masjid Nurul Yakin
     Konsep Acara         :
-   Lomba cermah terdiri dari tiga kriteria yaitu, tingkat SMP dan SMA, tigkat Umum perwakilan dari masing-masing RT, dan ketua RT.
-     Materi ditentukan oleh panitia, peserta mengembangkan sendiri.
-      Durasi waktu tiap peserta tujuh menit.
-      Peserta dinilai oleh dewan juri yang dipilih dari pemuka masyarakat.

8. Lomba Ceramah
     Hari              : Rabu – Jum’at
     Tanggal         : 25- 27 Agustus 2010
     Jam              : 16.00 – 17.30 WIB
     Peserta         : Anak-anak SMP, SMA, Umum dan Ketua RT
     Tempat         : Masjid Nurul Yakin
     Konsep Acara         :
-   Lomba cermah terdiri dari tiga kriteria yaitu, tingkat SMP dan SMA, tigkat Umum perwakilan dari masing-masing RT, dan ketua RT.
-     Materi ditentukan oleh panitia, peserta mengembangkan sendiri.
-      Durasi waktu tiap peserta tujuh menit.
-      Peserta dinilai oleh dewan juri yang dipilih dari pemuka masyarakat.
9. Nuzulul qur’an
     Hari              : Rabu – Jum’at
     Tanggal         : 27 Agustus 2010
     Jam              : 21.00 WIB
     Peserta         : Masyarakat Lingkungan Raberas
     Tempat         : Masjid Nurul Yakin
     Konsep Acara         :
-   Penceramah oleh Ustad nasrulah.
-   Pembagian Hadiah Berbagai Lomba.

10. Takbiran
     Hari              : Jum’at
     Tanggal         : 10 September 2010
     Jam              : 20.00 WIB
     Peserta         : Masyarakat Lingkungan Raberas
     Tempat         : Sumbawa Besar
     Konsep Acara         :
-   Takbir kelililng kota Sumbawa.

VI. Dana dan Sumber Dana
Kegiatan ini menelan anggaran di peroleh sebesar Rp. 2.775.000,- (Dua Juta Tujuh Ratus Tujuh Puluh Lima Ribu Rupiah) dan diharapkan diperoleh dari :
1.     Kas Remaja Mesjid Desa Raberas.
2.      
3.     Sumbangan lain yang tidak mengikat.


















VI. Estimasi Biaya
NO.
URAIAN
BIAYA
1.
Pembuatan Spanduk
Rp.
          100.000,-
2.
Pembelian Al-Quran
Rp.
300.000,-
3.
Honor Penceramah Malam Nuzulul Qur’an
Rp.
150.000,-
4.
Hadiah Lomba-Lombah
1. Cerdas Cermat
Juara I       1 buah Baju Kokoh @ Rp 100.000,-
Juara II      1 Buah Sejadah @ Rp. 750. 000,-
Juara III     1 Buah Sarung @ Rp. 60.000’-
2. Adzan
Juara I       1 buah Baju Kokoh @ Rp 80.000,-
Juara II      1 Buah Sejadah @ Rp. 50. 000,-
Juara III     1 Buah Sarung @ Rp. 40.000’-
3. Hafalan Surat-Surat Pendek
Juara I       1 buah Baju Kokoh @ Rp 80.000,-
Juara II      1 Buah Sejadah @ Rp. 50. 000,-
Juara III     1 Buah Sarung @ Rp. 40.000’-
4. Ceramah
a. Tingkat SMP dan SMA
Juara I       1 buah Baju Kokoh @ Rp 80.000,-
Juara II      1 Buah Sejadah @ Rp. 50. 000,-
Juara III     1 Buah Sarung @ Rp. 40.000’-
b. Tingkat Umum
Juara I       1 buah Baju Kokoh @ Rp 80.000,-
Juara II      1 Buah Sejadah @ Rp. 50. 000,-
Juara III     1 Buah Sarung @ Rp. 40.000’-
c. Tingkat Ketua RT
Juara I       1 buah Baju Kokoh @ Rp 80.000,-
Juara II      1 Buah Sejadah @ Rp. 50. 000,-
Juara III     1 Buah Sarung @ Rp. 40.000’-



























Rp.


























1.625.000,-
5.
Takbiran
Rp.
200.000,-
6.
Biaya penyusunan proposal
Rp.
100.000,-
7.
Konsumsi Remaja Masjid
Rp.
200.000,-
8.
Lain-lain
Rp.
100.000,-

Jumlah Total
Rp.
2.775.000,-
Terbilang : Dua Juta Tujuh Ratus Tujuh Puluh Lima Ribu Rupiah.
Sumbawa, 13 Agusrus 2010
Penitia Penyelenggara Paket Kegiatan Ramadhan (PAKAR) 1431 H
Remaja Masjid Nurul Yakin
                     Ketua Panitia                                                    Bendahara



                            Arif                                                                ……


VII. Susunan Panitia
Penasihat                                                                        :    kepala Desa Raberas
Penanggung Jawab                                                    :    
Ketua Pelaksana                                                           :    Arif
Sekretaris                                                                        :    
Bendahara                                                                      :    

Pendanaan                                                                      :       

Dokumentasi                                                                 :    

Perlengkapan                                                                :

Konsumsi                                                                       :    
Penanggung Jawab Kegiatan                                 :
  Pawai Ramadhan
Koordinator                                                                      :    

  Koord. Pelaksanaan Terawih
Koordinator                                                                      :    
Anggota                                                                            :    



PANITIA
PAKET KEGIATAN RAMADHAN (PAKAR) 1431 H
REMAJA MASJID NURUL YAKIN


Ketua,


Arif



Sumbawa Besar, 13 Agustus  2010
Panitia Penyelenggara
Sekretaris,


………………


Mengetahui
Kepala Desa Raberas

 

Alatif amin